Pemberian Terapi Kompres Hangat Rebusan Serai Pada Lansia Dengan Rematik Di Rt 004 Talang Jambe Tahun 2023

Abstract

Rheumatoid artritis adalah penyakit autoimun yang memerlukan pengobatan dan pengendalian jangka panjang. Menurut World Health Organization (WHO), penyakit ini memengaruhi sekitar 0,5 hingga 1% dari populasi global dan dapat menyebabkan kecacatan, rasa sakit, kelelahan, dan gangguan kesehatan mental yang memengaruhi kualitas hidup. Penyakit ini paling sering terjadi pada orang berusia 75 tahun atau lebih, dengan prevalensi lebih tinggi pada wanita (2,3%) dibanding pria (1,5%). Di Australia, sekitar 1,9% dari populasi mengalami rheumatoid arthritis. Penanganan nyeri pada rheumatoid arthritis melibatkan pendekatan farmakologi dan nonfarmakologi. Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) sering digunakan, namun penggunaannya yang berkelanjutan dapat menyebabkan ketergantungan dan efek samping pada organ tubuh. Alternatif nonfarmakologi seperti kompres hangat rebusan serai dapat membantu mengurangi nyeri. Serai, tanaman herbal yang mudah didapat di Indonesia, memiliki sifat antioksidan, anti-mikroba, dan anti-peradangan berkat kandungan zat aktif seperti enzim siklooksigenase dan minyak atsiri. Pada tahun 2023, kegiatan pengabdian masyarakat di RT.004 Desa Sugihwaras, Talang Jambe, melibatkan pemberian kompres hangat serai kepada lansia sebagai bagian dari penyuluhan kesehatan. Sasaran kegiatan ini adalah meningkatkan kemampuan lansia dalam mengelola nyeri rematik secara mandiri. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa lansia dapat mempraktikkan penggunaan kompres hangat serai sesuai prosedur yang telah diajarkan.