Pengaruh Tindakan Generalis SP 1 Keluarga Terhadap Pengetahuan Keluarga Dalam Merawat Pasien Halusinasi di Rs. Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan
Kata Kunci:
Generalis SP 1 Keluarga, Pengetahuan Keluarga, Pasien HalusinasiAbstrak
Kesehatan Jiwa adalah kondisi dimana seorang individu dapat berkembang secara fisik, mental, spiritual, dan sosial. Salah satu gejala dari skizofrenia adalah halusinasi. Pengobatan harus secepat mungkin harus diberikan, peran keluarga sangat penting karena setelah mendapatkan perawatan di RSJ pasien dinyatakan boleh pulang sehingga keluarga mempunyai peranan yang sangat penting didalam hal merawat pasien. Salah satunya strategi pelaksana keluarga. Pada strategi pelaksana keluarga yang pertama adalah Pendidikan Kesehatan tentang pengertian halusinasi, jenis halusinasi yang dialami pasien, tanda dan gejala halusinasi dan cara-cara merawat pasien halusinasi. Diketahuinya pengaruh terapi strategi pelaksana keluarga : Pendidikan Kesehatan terhadap pengontrolan halusinasi pada pasien skizofrenia di RS. Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan tahun 2018. Penelitian tentang pengaruh terapi strategi pelaksana keluarga : Pendidikan Kesehatan terhadap pengontrolan halusinasi pada pasien skizofrenia di RS. Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan tahun 2018. Waktu penelitian pada tanggal 1-30 Mei 2018. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien halusinasi di RS. Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan dengan jumlah sampel 17 orang. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pre eksperimental dan jenis penelitian one-group pretest-posttest design. Hasil penelitian ini didapatkan Rata-rata skor pengetahuan sebelum dilakukan tindakan generalis SP 1 keluarga adalah 9,50. Rata-rata skor pengetahuan setelah dilakukan tindakan generalis SP 1 keluarga adalah 11,75. Ada ada pengaruh tindakan generalis SP 1 Keluarga terhadap Pengetahuan di RS. Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan tahun 2018 (p Value = 0,007). Disarankan untuk RS. Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan agar dapat membuat program dalam melakukan pendidikan kesehatan, harus disiapkan dengan program yang baik dari materi, bahan dan petugas.
Unduhan
Referensi
Arikunto, S., 2013. Prosedur penelitian: Suatu Pendidikan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta : Kementerian Kesehatan RI.
Budiman, 2011. Penelitian kesehatan: Buku Pertama. Bandung: PT. Refika Aditama.
Damayanti dan Hernawaty, 2014. Pengaruh Terapi Suportif Keluarga Terhadap Kemampuan Keluarga Merawat Klien Gangguan Jiwa di Kecamatan Bogor Timur.
Direja, Herman A.2011. Buku Ajar Keperawatan jiwa.Yogyakarta: Nuha Medika.
Hastono S.P. 2007. Analisa Data Kesehatan. Depok: Universitas Indonesia.
Keliat, B.A. (2010). Model Praktik Keperawatan Profesional Jiwa. Jakarta: EGC.
Kemenkes RI, 2014. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 76 tahun 2014: Standar Pelayanan Terapi Okupasi.
Kompas, 2017. WHO: 450 Juta Orang Menderita Gangguan Jiwa. www.kompas.com. Diakses pada tangal 28 Februari 2017.
Mutiara, 2017. Penerapan Terapi Suportif untuk Meningkatkan Manajemen Emosi Negatif pada Individu yang Memiliki Pasangan Skizofrenia.
Notoatmodjo, S. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Nursalam, 2014. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan praktis Edisi 3. Jakarta: Salemba Medika.
Prabowo. 2014. Asuhan Keperawatan Jiwa 1. Yogyakarta: Nuha Medika.
R. Kusumawati dan Y. Hartono. 2010. Keperawatan jiwa. Jakarta: Salemba Medika.
Rumah Sakit Ernaldi Bahar.2015. Profil Rs Ernaldi Bahar 2015: Palembang.
Santoso, 2013. Pengaruh Penerapan Komunikasi Terapeutik Perawat Terhadap Perilaku Kooperatif Anak Usia Toddler di RSUD Tugurejo Semarang.
Setiadi, G, 2014. Pemulihan Gangguan Jiwa: Pedoman Bagi Penderita, Keluarga dan Relawan Jiwa. Jawa Tengah: Tirto Jiwo Pusat Pemulihan dan Pelatihan Gamgguan Jiwa.
Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sulistyawati, A. 2014. Deteksi Tumbuh Kembang Anak. Jakarta Selatan : Salemba Medika.
WHO, 2016. Schizoprenia. www.who.int/. di akses pada tanggal 23 Februari 2018.
WHO, 2015. Schizoprenia. www.who.int/. di akses pada tanggal 23 Februari 2017.
Widianti, 2017. Aplikasi Terapi Spesialis Keperawatan Jiwa Pada Pasien Skizofrenia Dengan Harga Diri Rendah Kronis Di Rsmm Jawa Barat.
Wijayanti, Ni Made, 2012. Terapi Okupasi Aktivitas Waktu Luang Terhadap Perubahan Gejala Halusinasi Pendengaran pada Pasien Skizofrenia.
Yosep. 2010. Keperawatan Jiwa.Bandung:Refika Aditama.
Yusuf AH, dkk, 2015. Buku ajar keperawatan kesehatan jiwa. Salemba Medika: Jakarta.